
Lebih dari 350.000 mahasiswa dari Asia Tenggara memilih untuk menimba ilmu di luar negeri. 56.000 dari mereka berasal dari Indonesia. Nah salah satunya ada mas Enry nih, Putera Riau yang merupakan alumni Homie English. Impian untuk melanjutkan studi S2 ke Luar Negeri membuat mas Enry memberanikan diri untuk mencoba beberapa beasiswa. Di sela padatnya jadwal kerja mas Enry harus pintar-pintar dalam membagi waktu untuk mempersiapkan diri dan segala sesuatu yang berkaitan dengan kebutuhan beasiswa. Simak cerita lengkapnya dibawah yuk !
Walaupun Sudah Bekerja, Mas Enry Tetap Bersemangat Ingin Melanjutkan Studinya
Berprofesi sebagai perekam medis dan informasi kesehatan di salah satu Puskesmas di Kabupaten Kampar, Provinsi Riau mas Enry merasa kemampuannya saat itu masih sangat kurang, apalagi saat ini semua data sudah tersistem dan digitalisasi. Karena itu mas Enry sangat ingin untuk mencari ilmu yang lebih banyak lagi terkait dengan profesinya saat ini.
Kemajuan Sistem Kesehatan di Luar Negeri Menjadi Motivasi Terbesar Mas Enry Melanjutkan Studi
Sangat concern terhadap kemajuan sistem untuk berbagai fasilitas kesehatan yang pastinya akan lebih fleksibel penggunaannya membuat mas Enry berkeinginan untuk bisa belajar banyak tentang AI dan big data mengenai rekam medis dan informasi kesehatan.
Menurut mas Enry sistem rekam medis dan informasi kesehatan di luar negeri jauh lebih maju dibandingkan dengan Indonesia. Kalau di Indonesia saat ini baru digalakkan untuk penerapan sistem satu data terpusat di Kemenkes untuk semua rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan, sedangkan di luar negeri mereka sudah menerapkan hal tersebut dari belasan tahun lalu bahkan sudah mengintegrasikan AI dan big data ke semua fasilitas kesehatan khususnya di Taiwan. Jadi motivasi terbesar saya ingin melanjutkan studi sesuai dengan profesi saya dengan kuliah ke luar negeri.
Ilmu yang didapat mas Enry di luar negeri mengenai rekam medis dan informasi kesehatan tentu dapat diterapkan di Indonesia dan membuat bidang kesehatan jadi lebih maju.
Struggle Kejar Score TOEFL dan Cari Informasi Seputar Beasiswa

Disela kesibukannya bekerja di Puskesmas tidak menyurutkan semangat mas Enry untuk belajar bahasa Inggris dan meningkatkan score TOEFL nya. Mas Enry memilih Homie English sebagai tempat belajar selain bisa menyesuaikan dengan jadwal kerjanya, di Homie English mas Enry belajar TOEFL langsung dengan expert nya.
Sambil belajar TOEFL di Homie English, mas Enry juga sudah mulai mencari informasi detail terkait beasiswa dari masing-masing negara yang menjadi target incaran mas Enry. Detail informasi mengenai masing-masing beasiswa perlu dicari karena masing-masing negara memiliki persyaratan berbeda-beda. Jadi kalau kita tau lebih awal persyaratan umum dan khusus dari beasiswa tersebut kesempatan untuk melakukan persiapan juga semakin banyak jadi hasilnya lebih maksimal.
Gagal Beasiswa Pertama dari Pemerintah China
Dengan persiapan yang sudah dilakukan jauh-jauh hari membuat mas Enry jadi lebih percaya diri untuk apply beasiswa luar negeri pertamanya dari Pemerintah China. Namun sangat disayangkan ternyata batas usia maksimal untuk beasiswa tersebut umur 35 tahun untuk pelamar S2 sehingga membuat mas enry gagal untuk dapat beasiswa ini . Kegagalan ini tidak menyurutkan semangat mas Enry untuk mendapatkan beasiswa melainkan menambah semangat mas Enry untuk mencoba beasiswa lain dari negara lain.
Finally Lolos Beasiswa Pemerintah Taiwan dan Thailand

Kegagalan sebelumnya membuat mas Enry lebih detail lagi mengecek informasi yang ada dari beasiswa yang akan dilamar. Selanjutnya mas Enry mencoba peruntungan beasiswa dari pemerintah Thailand di Mahidol University dan beasiswa dari Pemerintah Taiwan di National Taipei University. Alhamdulillah setelah mengikuti berbagai rangkaian tes nya mas Enry berhasil lolos 2 beasiswa tersebut sekaligus. Bravo !!
Sempat bingung mau memilih beasiswa yang mana, namun dengan berbagai pertimbangan yang mana saat itu beasiswa Thailand hanya mengcover 35% dari biaya kuliah, sedangkan beasiswa Taiwan beasiswanya full coverage + mendapatkan uang saku. Tentunya mas Enry tanpa ragu memilih beasiswa Pemerintah Taiwan di kampus National Taipei University Of Nursing And Health Sciences di Kota Taipei dengan jurusan Health Information.
“Ini merupakan beasiswa pertama saya ke luar negeri, dan saya masih berasa seperti mimpi saja bisa lanjut kuliah di luar negeri khususnya di Taiwan” Ucap mas Enry. “Rintangan nya gak sesulit yang saya bayangkan ya, ternyata setelah di lalui alhamdulillah semuanya berjalan lancar, dari mulai pencarian kampus dan jurusan semua saya lakukan sendiri.” Keren banget ! Ditolak satu beasiswa malah Tuhan memberi kesempatan lolos 2 beasiswa sekaligus.
Fyi guys, awalnya mas Enry hanya mendapatkan beasiswa University Scholarship karena kegigihannya untuk mencari informasi mas Enry mendapatkan kesempatan untuk upgrade beasiswanya ke MoE Taiwan Scholarship, tanpa menyia-nyiakan kesempatan mas Enry mencoba kesempatan itu. Finally mas Enry lolos menjadi Awardee dari MoE Taiwan Scholarship.
Kesempatan besar ini datang karena kegigihan mas enry dan persiapan yang sudah dilakukan jauh-jauh hari untuk mendapatkan beasiswa yang diinginkan. So, hasil ga akan mengkhianati usaha kan guys. Hal ini bisa terjadi karena kegigihan mas Enry dalam mencari informasi dan networking.
Tips Lolos Beasiswa Ala Mas Enry
Berikut ini tips untuk Scholarship Hunter dari mas Enry buat kamu :
- Kalau kamu mau coba beasiswa luar negeri pastikan kamu sudah mempersiapkan dan memantapkan bahasa Inggris kamu apalagi TOEFL, ini penting banget!
- Cari koneksi atau relasi misalnya ke senior atau kakak yang sudah pernah belajar atau lagi belajar di luar negeri. Karena semua yang kita butuhkan di awal adalah informasi.
- Manfaatkan media sosial untuk mencari informasi terkait beasiswa.
- Jangan cepat putus asa, karena apa yang kalian dengar dan lihat waktu dijalani bisa jadi tidak sesulit yang kalian bayangkan

Setiap keberhasilan butuh usaha/persiapan yang serius dan maksimal. Seperti mas Enry yang sudah mempersiapkan segala sesuatunya untuk mencoba beasiswa yang ia inginkan. Dengan kegagalan pertamanya yang menjadi motivasi untuk terus berusaha dan dan pantang menyerah.